Pangeran Muda


Berulang kali bom meledak di Indonesia,  negeri dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Tak lama setelah ledakan, akan muncul deretan nama-nama muslim yang dikaitkan dengan organisasi organisasi teroris, yang katanya ingin berjihad di jalan Allah.

Namun saya tak habis pikir, jihad macam apa yang mereka lakukan ini, ayat mana yang mereka kutip, atau contoh siapa yang mereka ikuti. Yang saya tahu, dan saya yakin orang orang yang bersih hatinya mengiyakannya, bahwa Agama Islam adalah agama yang penuh dengan sifat toleransi, jauh dari kekerasan,  semua boleh tinggal di daerah yang berdiri atas hukum Islam, dijamin haknya, kesalamatanya, serta harta dan kehormatannya. Tak ada dalam Islam seruan untuk membunuh orang orang yang tidak berdosa.

Seruan perang dalam Islam hanya ditujukan bagi orang orang yang memusuhi Islam. seperti yang terdapat pada Surat Albaqarah ayat 190. "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

Dan jika tiba saatnya untuk berperang, Nabi Muhammad SAW tidak mengizinkan pasukannya berbuat semena mena seperti yang Allah firmankan di atas "janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" terutama terhadap para orang yang berlindung diri dalam rumah ibadah. 




Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW apabila mengutus pasukannya beliau bersabda,"Berangkatlah kalian dengan menyebut nama Allah, berperanglah di jalan Allah melawan orang-orang yang kafir kepada Allah, janganlah kalian mengkhianati perjanjian, janganlah kalian curang (mengambil harta rampasan perang sebelum dibagikan), janganlah kalian mencincang (memotong-motong anggota tubuh), janganlah kalian membunuh anak-anak dan orang-orang yang berdiam di tempat-tempat ibadah”. [HR. Ahmad juz 1, hal. 300]

Jika kita amati dalam dalam kandungan dari hadits di atas, bagaimana mungkin dalam keadaan damai dan tentram kita mengusik kegiatan peribadatan orang lain yang mungkin tiada memberi permusuhan kepada kita, sedangkan dalam keadaan perang pun nabi Muhammad SAW melarangnya, seperti penghancuran gereja di Solo pada 25 September lalu,  apakah ini suatu bentuk ibadah ataukah sebaliknya?

Perlu kita ingat syarat diterimanya amal ibadah di sisi Allah adalah 2
1. Ikhlas, yakni beribadah hanya mencari Ridho Allah bebas dari syirik dan semacamnya.
2. Sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Sekarang kita bisa menjawab sendiri jika nabi tiada mencontohkan dan kita mengerjakan apakah itu ibadah?

Namun perlu diingat, Islam sama sekali tidak melarang setiap penganutnya untuk berjihad membela agama Islam, karena orang yang berjihad di jalan Allah akan meraih ridhoNya dan diganjar dengan surga. Maka berpaculah untuk mendapat ridhoNya dan meraih surgaNya, kita harus mengerjakan sebanyak mungkin ibadah yang diperintahkanNya yang akan menjadi tangga menuju surga.

Tapi perlu diingat semua harus sesuai dengan koridorNya. 




Dalam pikirku, sejarah adalah sesuatu yang sangat berarti, karena ketika aku mengamatinya, aku dapat terhindar dari kesalahan yang pernah kulakukan dimasa lalu, di lain sisi aku bisa mengulang keberhasilan atau bahkan meraih yang lebih baik dari yang pernah kulakukan.

Dan di kehidupan yang singkat di dunia ini, mengetahui sejarah persahabatan dan juga permusuhan antara manusia dengan syaithan sangatlah berharga, siapa yang bisa mengambil pelajaran dari sejarah itu dan mengambil hal postif darinya, tentunya pintu surga akan sangat merindukan kehadiran orang tersebut jika Allah meridhaoinya. Namun, jika ia gagal mengambil pelajaran dari sejarah, pintu neraka sudah menantinya dengan sambutan api yang menyala.

Kini kita kembali ke sejarah awal datangnya manusia ke muka bumi ini. Kurasa Anda sudah tahu siapa aktor dari datangnya Adam dan Hawa ke muka bumi, ya Anda benar, ialah Iblis.

Iblis dan syaitanlah yang sukses membuat Adam dan Hawa mendurhakai Allah SWT. Iblis membisikkan kata kata manis yang menggoda, menjanjikan suatu  kebahagiaan namun menyesatkan. Ia suruh Adam dan Hawa memakan buah yang Allah haramkan untuk dimakan, hingga terbukalah aurat Adam dan Hawa dan dicampakkanlah mereka ke dunia.

Sudahkah Iblis puas dengan hukuman yang didapatkan Adam dan Hawa? tidak, sama sekali tidak, ia terus menggoda mereka, dan  akhirnya Iblis dan Syaithan berhasil menyesatkan keturunan Adam, yakni Qobil untuk membunuh saudara kandungnya sendiri Qabil, dan itulah pembunuhan pertama yang dilakukan manusia, kini Iblis dan Syaithan dapat tertawa gembira dan sangat senang.

Karena menyesatkan keturunan adam adalah tujuan hidupnya sampai akhirnya ia  akan mendekam di neraka. Karena bagi Iblis, Adamlah yang bertanggung jawab atas dicampakkannya Iblis dan keturunannya dari surga, dan berubah menjadi makhluq yang hina dan terlaknat. Al-Quran mengabadikan sumpah Iblis untuk menyesatkan manusia dan keturunannya

قال فبما أغويتني لأقعدن لهم صراطك المستقيم ( 16 ) ثم لآتينهم من بين أيديهم 
ومن خلفهم وعن أيمانهم وعن شمائلهم ولا تجد أكثرهم شاكرين ( 17 

Artinya " Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus(16) kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).(QS Al-A'arof 16-17)

Dari ayat diatas kita yakin, bahwa kita tidak akan terbebas dari ajakan dan rayun mereka. Hari-hari kita yang seharusnya dihabiskan untuk ibadah selalu mereka alihkan untuk mengejar Harta, Tahta dan Wanita, Mereka bisikkan pada kita bahwa tujuan hidup bukanlah ibadah, tapi memuaskan hawa nafsu.

Banyak dari kita yang kalah dalam peperang melawan setan, sehingga kelak akan menemani setan dan iblis di neraka. Terutama di era kini. Kejahatan, Ketamakan, Kekerasan, mewarnai hari hari kita, sehingga permusuhan terjadi di mana mana, pelecehan kehormatan jadi barang sehari hari, keserakahan mewarnai setiap interaksi, dan dunia selalau di warnai dengan peperangan.

Kesuksesan setan adalah kehancuran diri Anda dihadapan Allah, Setan akan senantiasa menuai kesuksesan mankala Anda turuti bisikan mereka. Maka itu berulang kali Allah ingatkan agar manusia tiada mengambil setan sebagai sahabat. Salah satunya dalam surat Al-Baqoroh ayat 168

وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ


 "Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. 


Ketahuilah, setan tiada mampu mengangkat tubuh dan roh Anda ke neraka untuk tinggal kekal abadi abadi bersamanya. Namun ia mampu menguasai hati anda, sehingga tangan dan kaki Anda sendirilah yang membawa diri Anda ke neraka. Tidakkah Allah telah mengingatkan bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi anda? 



Ada satu pertanyaan yang aku renungkan. Adakah seorang yang tidak pernah berbuat salah dalam hidupnya, ia selalu benar dalam tindakannya? Kurasa tidak, bagaimana denganmu?

Jika mencari manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan dalam kehidupan,  hingga ke ujung dunia pun tak akan pernah kita temukan. Karena manusia adalah makhluk yang tidak terbebas dari kesalahan.
Kalau kesalahan memang harus kita alami, apa sebenarnya nilai yang terkandung dari sebuah kesalahan, tentu Allah mempunyai maksud tersendiri akan hal ini, tapi mari kita berusaha untuk mengungkapnya.

Kesalahan tidak selalu harus ditangisi, atau diwarnai dengan kemarahan. Karena sebenarnya kesalahan yang datang kepada kita adalah sebuah pendidikan yang amat berarti. Karena dari kesalahan kita dipacu belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih hati-hati dalam bertindak, dan lebih cermat.

Jika kita sedang menyemangati orang yang sedang berusaha, tokah mana yang lebih sering kita ceritakan, James Watt, ataukah Thomas Alfa Edison? Saya yakin Anda akan menjawab yang kedua. Kenapa? padahal James Watt menemukan sesuatu yang sangat berarti dan sangat bermanfaat dan benar-benar membawa perubahan yang sangat besar bagi dunia, bahkan mungkin lebih berharga dari apa yang dihasilkan oleh Thomas Alfa Edison.

Jawabannya adalah, karena  Thomas Alfa Edison terkenal bukan sekedar karena ia seorang penemu lampu, tapi ia juga terkenal berkat kegagalan demi kegagalan yang dialaminya namun ia tiada menyerah. Sehingga ia sangatlah pas untuk dijadikan sebagai teladan dalam kita berusaha.

Sebenarnya yang membuat kita gagal dalam usaha kita, bukanlah kesalahan, namun hati kita yang masih kecil dan belum siap menerima tekanan. Kita sering terlalu takut berhadapan dengan cemoohan dan ocehan yang tiada berarti bagi perkembangan diri kita yang hanya mengenyangkan hati para pencemooh kita.

Jika kita memiliki hati yang kuat dan jiwa yang besar, berapa kalipun kita melakukan kesalahan, tiada akan menjadi masalah, karena sesungguhnya seringkali keberhasilan itu berada sangat dekat sesudah kesalahan itu terjadi, jika kita mundur dan termakan ketakutan akan cemoohan yang akan menghujani kita, sangat lah itu di sayangkan dan merugikan diri kita.

Yang perlu kita lakukan adalah menutup semua pendengaran dari segala ucapan yang tiada berguna bagi kita, dan membuka telinga selebar lebarnya bagi orang yang memiliki hati yang bersih yang benar-benar berbicara demi kebaikan kita.

Dan ingatlah kesalahan bukanlah untuk di sesali.
Karena Banyak sekali hal yang dapat membuat kita terjatuh, jika tiba saatnya untuk terjatuh,janganlah berlama lama, segeralah bangkit dengan semangat dan keyakinan yang lebih mantap untuk menghadapi masa depan.