Peledakan Rumah Ibadah Apakah Tangga Menuju Surga?

By 05.22


Berulang kali bom meledak di Indonesia,  negeri dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Tak lama setelah ledakan, akan muncul deretan nama-nama muslim yang dikaitkan dengan organisasi organisasi teroris, yang katanya ingin berjihad di jalan Allah.

Namun saya tak habis pikir, jihad macam apa yang mereka lakukan ini, ayat mana yang mereka kutip, atau contoh siapa yang mereka ikuti. Yang saya tahu, dan saya yakin orang orang yang bersih hatinya mengiyakannya, bahwa Agama Islam adalah agama yang penuh dengan sifat toleransi, jauh dari kekerasan,  semua boleh tinggal di daerah yang berdiri atas hukum Islam, dijamin haknya, kesalamatanya, serta harta dan kehormatannya. Tak ada dalam Islam seruan untuk membunuh orang orang yang tidak berdosa.

Seruan perang dalam Islam hanya ditujukan bagi orang orang yang memusuhi Islam. seperti yang terdapat pada Surat Albaqarah ayat 190. "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

Dan jika tiba saatnya untuk berperang, Nabi Muhammad SAW tidak mengizinkan pasukannya berbuat semena mena seperti yang Allah firmankan di atas "janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" terutama terhadap para orang yang berlindung diri dalam rumah ibadah. 




Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW apabila mengutus pasukannya beliau bersabda,"Berangkatlah kalian dengan menyebut nama Allah, berperanglah di jalan Allah melawan orang-orang yang kafir kepada Allah, janganlah kalian mengkhianati perjanjian, janganlah kalian curang (mengambil harta rampasan perang sebelum dibagikan), janganlah kalian mencincang (memotong-motong anggota tubuh), janganlah kalian membunuh anak-anak dan orang-orang yang berdiam di tempat-tempat ibadah”. [HR. Ahmad juz 1, hal. 300]

Jika kita amati dalam dalam kandungan dari hadits di atas, bagaimana mungkin dalam keadaan damai dan tentram kita mengusik kegiatan peribadatan orang lain yang mungkin tiada memberi permusuhan kepada kita, sedangkan dalam keadaan perang pun nabi Muhammad SAW melarangnya, seperti penghancuran gereja di Solo pada 25 September lalu,  apakah ini suatu bentuk ibadah ataukah sebaliknya?

Perlu kita ingat syarat diterimanya amal ibadah di sisi Allah adalah 2
1. Ikhlas, yakni beribadah hanya mencari Ridho Allah bebas dari syirik dan semacamnya.
2. Sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Sekarang kita bisa menjawab sendiri jika nabi tiada mencontohkan dan kita mengerjakan apakah itu ibadah?

Namun perlu diingat, Islam sama sekali tidak melarang setiap penganutnya untuk berjihad membela agama Islam, karena orang yang berjihad di jalan Allah akan meraih ridhoNya dan diganjar dengan surga. Maka berpaculah untuk mendapat ridhoNya dan meraih surgaNya, kita harus mengerjakan sebanyak mungkin ibadah yang diperintahkanNya yang akan menjadi tangga menuju surga.

Tapi perlu diingat semua harus sesuai dengan koridorNya. 

You Might Also Like

0 komentar